Yang berhasil saya catat pada kajian islam ilmiah bersama Ustadz Bambang Wafy, M.Pd di Masjid Besar Al Ra’iyah Komp DPRD Sumsel Depan Palembang Icon (Jumat Malam, 10 Januari 2020) adalah sebagai berikut:
Judul: “Beradabkah Diriku?”
Assalamualaikum Wr. Wb.
Standar adab bukan apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan diri kita, melainkan adalah apa yang Allah dan Nabi ajarkan. Adapun adab-adab dalam islam adalah sebagai berikut:
1. Janganlah seorang di antara kalian menyuruh berdiri lainnya dari tempat duduknya kemudian ia sendiri duduk di situ.
“Janganlah seorang di antara kalian menyuruh berdiri lainnya dari tempat duduknya kemudian ia sendiri duduk di situ. Tetapi berikanlah keluasan tempat serta kelapangan (pada orang lain yang baru datang).” Ibnu Umar apabila ada seorang yang berdiri dari tempat duduknya karena menghormatinya, ia tidak suka duduk di tempat orang tadi itu. (HR. Bukhari, no. 6270 dan Muslim, no. 2177)
“Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
2. Jika salah seorang dari kalian makan makanan jangan dia usap tangannya sampai dia menjilat tangannya tersebut.
DARI Ibnu ‘Abbas radhiyallahu Ta’ala ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian makan makanan jangan dia usap tangannya sampai dia menjilat tangannya tersebut. Atau dia menjilatkan tangannya tersebut.” (HR. Bukhari no 5035 versi Fathul Bari no 5456. Imam Muslim no 3787, versi Syarh Shahih Muslim no 2031)
3. Yang kecil memberi salam pada yang lebih tua.
4. Yang berjalan memberi salam pada yang sedang duduk.
5. Yang sedikit memberi salam pada yang banyak.
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah yang kecil memberi salam pada yang lebih tua, hendaklah yang berjalan memberi salam pada yang sedang duduk, hendaklah yang sedikit memberi salam pada yang banyak.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 3231, 3234, dari jalur ‘Atha’ bin Yasar; no. 6232; Muslim, no. 2160 dari jalur Tsabit bin Al-Ahnaf, bekas bukda ‘Abdurrahman bin Zaid, ketiga jalur ini dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam]
6. Yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan.
Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Dan orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan.”
“Sebaik-baik mencuri adalah mencuri salam yakni saling cepat dalam rangka mengucapkan salam.”

7. Menjawab salam oleh satu orang dari sekumpulan orang.
Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Cukup jika berjamaah (berada dalam kelompok) jika lewat, maka salah seorang dari mereka mengucapkan salam. Cukup jika berjamaah (berada dalam kelompok) jika ada yang mengucapkan salam, maka salah seorang dari jamaah tersebut yang membalas salamnya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi) [HR. Abu Daud, no. 5210 dan Al-Baihaqi, 9:49]
8. Janganlah kalian memulai salam kepada Yahudi dan Nasrani.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian memulai salam kepada Yahudi dan Nasrani. Apabila kalian bertemu dengan salah satu dari mereka di jalan maka desaklah ia ke jalan yang sempit.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 2167]
9. Mengucapkan “‘Alhamdulillah” jika ada yang bersin. Kemudian hendaknya saudara meresponnya dengan mengucapkan “yarhamukallah”. Dan dibalas lagi “yahdikumullah wa yushlih balakum.”
“Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah mengucapkan “alhamdulillah.” Kemudian hendaknya saudara atau sahabatnya meresponnya dengan mengucapkan “yarhamukallah” [semoga Allah memberikan rahmat kepadamu]. Jika dia mendapatkan ucapan “yarhamukallah”, maka ucapkanlah “yahdikumullah wa yushlih balakum” [semoga Allah memberikan petunjuk kepadamu dan memperbaiki keadaanmu].” (HR. Al-Bukhari no. 6224)
10. Jangan minum sambil berdiri, boleh minum berdiri jika darurat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ
“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim no. 2026)
Hukum sambil berdiri hukumnya makruh karena ada dalil yang memperbolehkan. Nabi minum sambil berdiri ketika darurat. Dalil Pembolehan: Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma berkata: “Aku memberi minum kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637 dan Muslim no. 2027)
Pertanyaan dan jawaban:
1. Akhlak kepada Allah apa saja? Banyak sekali akhlak kepada Allah. Contohnya Ibadah itu adalah akhlak kepada Allah. Contoh lainnya menghafal firman Allah & mendekatkan diri kepada Allah.
2. Bagaimana bersin saat sholat? Boleh mengucapkan “Alhamdulillah.”
3. Dikatakannya tugas seorang jibril menyampaikan wahyu, kalau jibril setelah nabi wafat apa tugasnya? Tugas jibril lainnya adalah turun pada malam lailatul qadar yakni “Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 4-5)
4. Jelaskan adab akhlak penutut ilmu? Adabnya adalah sering-sering datang ke kajian islam.
5. Mau menikah tapi calon istri tidak gadis lagi. Mohon nasehatnya ustadz? Mantapkanlah hati, condong menikah atau tidak. Misal sudah istikhoroh untuk menikah, jika dipermudah segala urusan maka lanjutkanlah. Jika tidak dipermudah, maka tinggalkanlah.
*Semoga bermanfaat. Barakallah 😇
Wassalamualaikum, Wr. Wb.